Arti Lambang Polri
Lambang Polri bernama Rastra Sewakottama yang berarti Polri adalah abdi utama rakyat. Sebutan itu adalah Brata pertama dari Tri Brata yang diikrarkan sebagai pedoman hidup Polri sejak 1 Juli 1954.
Polri yang tumbuh dan berkembang dari rakyat dan untuk rakyat, memang harus berinisiatif dan bertindak sebagai abdi sekaligus sebagai pelindung dan pengayom rakyat. Prinsip itu diwujudkan dalam bentuk logo dengan rincian makna :
TRI BRATA
KAMI POLISI INDONESIA- Berbakti Kepada Nusa dan Bangsa Dengan Penuh Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Menjunjung Tinggi Kebenaran, Keadilan dan Kemanusiaan Dalam Menegakkan Hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia Yang Berdasarkan Pancasila dan Undang - Undang Dasar 1945.
- Senantiasa Melindungi, Mengayomi Dan Melayani Masyarakat Dengan Keiklasan Untuk Mewujudkan Keamanan dan Ketertiban.
CATUR PRASETYA
Sebagai Insan Bhayangkara, Kehormatan Saya Adalah Berkorban Demi Masyarakat, Bangsa Dan Negara, untuk :- Meniadakan Segala Bentuk Gangguan Keamanan
- Menjaga Keselamatan Jiwa Raga, Harta Benda Dan Hak Asasi Manusia
- Menjamin Kepastian Berdasarkan Hukum
- Memelihara Perasaan Tentram Dan Damai
Polri yang tumbuh dan berkembang dari
rakyat dan untuk rakyat, memang harus berinisiatif dan bertindak
sebagai abdi sekaligus pelindung dan pengayom rakyat.
Harus jauh dari tindakan dan
sikap sebagai “penguasa”. Ternyata prinsip ini sejalan dengan paham
kepolisian di semua negara yang disebut new modern police philosophy. “Vigilant Quiescant” (kami berjaga sepanjang waktu agar masyarakat tentram).
Prinsip ini diwujudkan dalam bentuk logo dengan rincian makna :
Perisai bermakna pelindung rakyat dan negara.
Tiang dan nyala obor
bermakna penegasan tugas Polri, di samping memberi sesuluh atau
penerangan juga bermakna penyadaran hati nurani masyarakat agar selalu
sadar akan perlunya kondisi keamanan ketertiban masyarakat yang mantap.
Pancoran obor
yang berjumlah 17 dengan 8 sudut pancar berlapis 4 tiang dan 5
penyangga bermakna 17 Agustus 1945 hari Proklamasi Kemerdekaan yang
berarti Polri berperan langsung pada proses kemerdekaan dan sekaligus
pernyataan bahwa Polri tak pernah lepas dari perjuangan bangsa dan
negara.
Tangkai padi dan kapas
menggambarkan cita-cita bangsa menuju kehidupan adil dan makmur,
sedangkan 29 daun kapas dengan 9 putik dan 45 butir padi merupakan suatu
pernyataan tanggal pelantikan Kapolri pertama 29 September 1945 yang
dijabat oleh Jenderal Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo.
Tiga bintang di atas logo bermakna Tri Brata adalah pedoman hidup Polri.
Warna hitam dan kuning adalah warna legendaris Polri.
Warna kuning keemasan perlambang kebesaran dan keagungan hati nurani segenap personil Polri.
Warna hitam
adalah lambang keabadian dan sikap tenang mantap yang bermakna harapan
agar Polri selalu tidak goyah dalam situasi dan kondisi apapun,
tenang, memiliki stabilitas nasional yang tinggi dan prima agar dapat
selalu berpikir jernih,bersih, dan tepat dalam mengambil keputusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar